Skip to main content

Geowisata Kebumian Karangsambung Kebumen


Karangsambung barangkali sebuah nama yang tidak begitu populer bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Bisa dimaklumi, memang jarang sekali ada publikasi tentang nama ini, tapi tidak untuk para pecinta atau pemerhati masalah geologi. Daerah ini sangatlah terkenal sampai ke manca negara, para ahli geologi dari seluruh dunia dipastikan mengenal nama ini.

Karangsambung adalah nama sebuah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah,  tepatnya digugusan pegunungan bagian utara (lor) Kabupaten Kebumen, yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Karangsambug merupakan kawasan cagar alam geologi seluas 22.000 hektar, yang menjadi kebangaan Indonesia tentunya.

Menurut penelitian wilayah Karangsambung adalah bentuk batuan sendimen dasar pembentuk Pulau Jawa, yang 120 juta tahun yang lalu merupakan dasar laut dan menjadi pertemuan benua dan samudra. Melalui proses geologi selama ratusan juta tahun mengakibatkan batuan purba itu tersingkap ke permukaan.

Jalan menuju Karangsambung dari Kebumen Kota sudah cukup baik, yaitu melewati perempatan Mertakanda ke arah utara, jaraknya -+ 19 km, dengan Sungai Luk Ulo membentang di sebelah kiri jalan. Sungai ini menjadi mata pencaharian sebagian penduduk/ masyarakat di sekitar sungai, yaitu sebagai penambang pasir dan batu. Tetapi yang patut disayangkan adalah dengan banyaknya penambang pasir yang mengekploitasi pasir/ batu secara berlebihan, dikawatirkan bisa merusak wilayah kondisi babatuan purba ini. 

Di sepanjang sungai Luk Ulo ini juga banyak ditemukan bahan-bahan batu mulia, yang bisa diolah menjadi berbagai macam perhiasan. Misalnya bisa diolah menjadi batu akik, bandul kalung dsb.

Wilayah Karangsambung diresmikan sebagai Cagar Alam Geologi pada tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dikelola oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kembali ke Karangsambung, di sini juga ditemukan adanya batu yang tertua di Pulau Jawa, yaitu di Kali Brengkok. Di kali ini bisa kita saksikan batuan mineral seperti mika yang berkilau kala terkena sinar matahari. Inilah batuan yang tersingkap dari dasar samudra yang menjadi pembentuk fondasi Pulau Jawa. Batuan ini diperkirakan berumur 121 juta tahun dengan cara pengukuran radioaktif, dari jaman kapur. 

Ada juga situs Baju Rijang di Kali Muncar, bantuan ini terbentuk dari dasar samudra purba 80 juta tahun yang lalu, dan inilah yang memberi fakta kuat bahwa Karangsambung terbentuk dari dasar samudra yang terangkat melalui proses geologi. Batuan berwarna merah sepanjang 100 meter di dinding Kali Muncar ini oleh penduduk setempat disebut Watu Kelir. 

Sebenarnya sangat bagus bila kawasan Karangsambung ini bisa dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Kebumen. Dukungan dari semua pihak diperlukan untuk mengembangkan kawasan Wisata Geologi ini, agar bisa berkembang lebih baik. Bersambung...

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu

Hati Yang Luka - Obbie Messakh

Berulang kali aku mencoba Selalu untuk mengalah Demi keutuhan kita berdua Walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi Bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah Menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana Yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu Kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tinggal cerita Hati yang luka Biar biarkanlah ada duka Malam ini Mungkin esok Kan kau jelang bahagia Bersama yang lain Kalaulah memang kita berpisah  Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tin