Skip to main content

Gelar Budaya Nusantara " Menggali Budaya Maritim & Agraris Sebagai Identifikasi Jati Diri Bangsa Indonesia Demi Kembalinya Kejayaan Nusantara "

Dengan semangat '45 saya dengan senang hati ikut acara Gelar Budaya Nusantara yang dilaksanakan Minggu Pon, 4 Mei 2014 di Desa Banaran Kecamatan Galur Kabupaten Kulonprogo, DIY. Dengan bekal pas-pasan tidaklah menyurutkan tekad untuk sedikit (sekali) berperan dalam suksesnya acara tersebut. Maklumlah saya orgun (orang gunung) yang jauh dengan gemerlapnya harta benda (uang), tapi saya ingin kaya juga lho...haha.

Dalam Gelar Budaya kali ini ditampilkan seni tari tarian dari berbagai daerah, misalnya Jathilan Putra Putri (Kasongan Bantul), Angguk (Samigaluh Kulonprogo), Reog Mahabarata (Bantul), Tari Saman (Aceh) juga Tari Beksan Lawung dari ISI Yogyakarta.

Ada juga tari Edan-Edanan yang sangat atraktif sebagai wujud tolak balak dan sebagai puncak acara adalah Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan lakon "Satrio Piningit" dilakonkan Ki Dhalang Seno Nugroho.

Berikut sebagian photo-photo dari Gelar Budaya kali ini :

Penari Angguk Putri
Penari Jathilan Putri
Penari Beksan Lawung
Pasukan Keraton Mataram Putra
Penari Reog Mahabarata
Penari Reog Mahabarata
Pasukan Karaton Mataram Putri



Pesan dan harapan panitia acara ini yakni Kadang Kadeyan Sabdalangit (KKS) semoga acara ini bisa membangkitkan kembali jiwa nasionalisme segenap rakyat Nusantara, Indonesia untuk lebih mencintai budaya sendiri yakni budaya dari Merauke Sabang sebagai salah satu syarat untuk menjadikan negeri ini kembali menjadi negeri yang bermatabat/ sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia ini. Sebagai contoh : Jepang, Korea, China adalah negeri dengan sebutan macan Asia yang membuat gentar bangsa-bangsa Eropa Amerika dengan kekuatan ekonominya. Bangsa-bangsa ini sangat bangga akan jatidirinya.

Dalam acara ini juga diadakan sarasehan kebangsaan dengan pembicara Bp. Ir. Isran Noor (Ketua APKASI) juga Bupati Kutai, dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) yang menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, serta budaywan UGM Arie Sujito, S.Sos. M,Si di moderatori oleh : Bp. Archam Efendi.


Demikian adik-adik se-Nusantara sedikit tulisan tentang Gelar Budaya Nusantara di Desa Banaran Kulonprogo, DIY

Tetap tersenyum...semangat...hormat dan patuh kepada orangtua...santun kepada kakak...adik...teman dan semuanya...salam NKRI. (AM Kisworo)

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu

Hati Yang Luka - Obbie Messakh

Berulang kali aku mencoba Selalu untuk mengalah Demi keutuhan kita berdua Walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi Bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah Menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana Yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu Kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tinggal cerita Hati yang luka Biar biarkanlah ada duka Malam ini Mungkin esok Kan kau jelang bahagia Bersama yang lain Kalaulah memang kita berpisah  Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tin