Skip to main content

Mel Shandy - Ulah Tuan Dan Nona


Hidupku semakin terasa gerah 
Terbakar tubuhku yang kian lelah
Cucuran keringat masih terjilat 
Masih terasa bagai soda yang nikmat

Telapak kakiku masih telanjang 
Oh masih melekat kerikil tajam 
Tempat berteduhku
Dedaunan rumput ilalang
Aku masih telanjang oooh
Oh masih telanjang

Hidupku bagai opera jalanan
Melaju tanpa ada kepastian
Asap cerutu oh tuan tuan
Oh menebar nikmat aroma
Semerbak harum
Oh nona nona yang berdansa
Aku masih telanjang oooh
Oh...aku masih telanjang

Mana alas kakiku berikan sepatuku ?
Mana keadilanku oh dimana ?
Mana tanah gunungku
Mana masa depanku ?
Kembalikan semuanya kepadaku ?

A...a...a...a

Asap cerutu oh tuan tuan
Oh menebar nikmat aroma
Semerbak harum
Oh nona nona yang berdansa
Aku masih telanjang oooh
Oh...aku masih telanjang

Mana alas kakiku berikan sepatuku ?
Mana keadilanku oh dimana ?
Mana tanah gunungku
Mana masa depanku ?
Kembalikan semuanya kepadaku ?

Dimana oh dimana ?
Mana masa depanku kembalikan

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu

Hati Yang Luka - Obbie Messakh

Berulang kali aku mencoba Selalu untuk mengalah Demi keutuhan kita berdua Walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi Bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah Menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana Yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu Kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tinggal cerita Hati yang luka Biar biarkanlah ada duka Malam ini Mungkin esok Kan kau jelang bahagia Bersama yang lain Kalaulah memang kita berpisah  Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tin