Skip to main content

Cucu Cahyati - Mabuk Dan Judi


Cok kocok cok...cok kocok cok
Cok kocok cok...cok
Duhai tunanganku
Sampaikan pada orangtuamu
Tahun depan ku melamarmu
Akan ku belikan mobil biru

Mabuk lagi ah mabuk lagi
Judi lagi judi lagi
Kau bawa teman teman
Hai mabuk bersamamu
Kau ajak teman teman
Hai judi bersamamu

Mabuk lagi ah judi lagi
Ku tak mau terus begini
Putuskan saja hubungan
Jangan lagi bertunangan
Ku tak mau jadi isteri
Kalau kau terus begini

Mabuk lagi ah judi lagi

Baiklah sayang
Tolong ambilkan air accu
Eh...salah maaf
Akan ku dengarkan katamu
Ku tak akan mabuk lagi
Dan ku tak akan judi lagi

Tak baik sering minum
Apalagi minuman keras
Ditambah lagi judi membuat kau malas
Mukamu kusut hai rambut acak acakan
Malah sering tertidur di pinggir jalan

Bagaimana kau menyanyangiku
Sedang dirimu tak kau sayang

Mabuk lagi ah judi lagi
Ku tak mau terus begini
Putuskan saja hubungan
Jangan lagi bertunangan
Ku tak mau jadi isteri
Kalau kau terus begini

Mabuk lagi ah judi lagi

Tak baik sering minum
Apalagi minuman keras
Ditambah lagi judi membuat kau malas
Mukamu kusut hai rambut acak acakan
Malah sering kau tertidur di pinggir jalan

Bagaimana kau menyanyangiku
Sedang dirimu tak kau sayang

Mabuk lagi ah mabuk lagi
Judi lagi judi lagi
Kau bawa teman teman
Hai mabuk bersamamu
Kau ajak teman teman
Hai judi bersamamu

Mabuk lagi judi lagi

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu

Hati Yang Luka - Obbie Messakh

Berulang kali aku mencoba Selalu untuk mengalah Demi keutuhan kita berdua Walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi Bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah Menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana Yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu Kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tinggal cerita Hati yang luka Biar biarkanlah ada duka Malam ini Mungkin esok Kan kau jelang bahagia Bersama yang lain Kalaulah memang kita berpisah  Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tin