Skip to main content

Nicky Astria - Mengapa


Mengapa kau pergi
Mengapa kau kecewakan
Mengapa kau hancuri
Mengapa kau menghinakan

Mengapa kau sakiti
Mengapa melukakan
Mengapa kau memberi
Mengapa kau melupakan

Mengapa kau akhiri
Mengapa kau memulakan
Dengan getaran jiwa
Ku kemukakan pertanyaan

Tak ingin ku kau pergi
Tak ingin ku dikecewakan
Tak ingin cinta dinodai
Tak ingin dihancurkan

Tak ingin ku disakiti
Tak ingin ku dilukakan
Tak ingin ku kau beri
Bila kau melupakan

Tak ingin ku diakhiri
Bila kau memulakan
Dengan perasaan hampa
Ku meminta jawaban

Di kananku cinta penuh bermadu
Di kiriku racunku
Kalimah sakti yang mana untukku
Dapat kau membuat pilihan
Agar kita dapat bersama

Kau bisa membahagiakan menceriakan
Kau bisa menggembirakan mempesonakan
Aku ingin dicintaimu dan mencintai
Aku ingin bila terjaga
Kau disampingku selamanya

Di kananku cinta penuh bermadu
Di kiriku racunku
Kalimah sakti yang mana untukku
Dapat kau membuat pilihan
Agar kita dapat bersama

Kau bisa membahagiakan menceriakan
Kau bisa menggembirakan mempesonakan
Aku ingin dicintaimu dan mencintai
Aku ingin bila terjaga
Kau disampingku selamanya

Semoga cinta bersemi
Semoga cintamukan tetap padaku
Asmarakan memulai
Tanpa menghina warna
Berhtata dihatimu dan hatiku
Kau membuat tanya

Semoga cinta bersemi
Semoga cintamu kan tetap padaku
Asmara kan memulai tanpa menghina warna
Berhtata dihatimu dan hatiku

Semoga cinta bersemi
Semoga cintamu kan tetap padaku
Asmara kan memulai tanpa menghina warna
Berhtata dihatimu dan hatiku

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu

Hati Yang Luka - Obbie Messakh

Berulang kali aku mencoba Selalu untuk mengalah Demi keutuhan kita berdua Walau kadang sakit Lihatlah tanda merah di pipi Bekas gambar tanganmu Sering kau lakukan bila kau marah Menutupi salahmu Samakah aku bagai burung di sana Yang dijual orang Hingga sesukamu kau lakukan itu Kau sakiti aku Kalaulah memang kita berpisah Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tinggal cerita Hati yang luka Biar biarkanlah ada duka Malam ini Mungkin esok Kan kau jelang bahagia Bersama yang lain Kalaulah memang kita berpisah  Itu bukan suratan Mungkin ini lebih baik Agar kau puas membagi cinta Pulangkan saja aku pada ibumu Atau ayahku Dulu segenggam emas Kau pinang aku Dulu bersumpah janji Di depan saksi Namun semua hilanglah sudah Ditelan dusta Namun semua tin