Hidup di bui bagaikan burung
Bangun pagi makan nasi jagung
Tidur di ubin pikiran bingung
Apadaya badanku terkurung
Terompet pagi kita harus bangun
Makan di antri nasinya jagung
Tidur di ubin pikiran bingung
Apadaya badanku terkurung
Oh kawan dengar lagu ini
Hidup di bui menyiksa diri
Jangan sampai kawan mengalami
Badan hidup terasa mati
Apalagi penjara jaman perang
Masuk gemuk tinggal tulang
Karena kerja secara paksa
Tua muda turun ke sawah
Oh kawan dengar lagu ini
Hidup di bui menyiksa diri
Jangan sampai kawan mengalami
Badan hidup terasa mati
Apalagi penjara jaman perang
Masuk gemuk tinggal tulang
Karena kerja secara paksa
Tua muda turun ke sawah
Bangun pagi makan nasi jagung
Tidur di ubin pikiran bingung
Apadaya badanku terkurung
Terompet pagi kita harus bangun
Makan di antri nasinya jagung
Tidur di ubin pikiran bingung
Apadaya badanku terkurung
Oh kawan dengar lagu ini
Hidup di bui menyiksa diri
Jangan sampai kawan mengalami
Badan hidup terasa mati
Apalagi penjara jaman perang
Masuk gemuk tinggal tulang
Karena kerja secara paksa
Tua muda turun ke sawah
Oh kawan dengar lagu ini
Hidup di bui menyiksa diri
Jangan sampai kawan mengalami
Badan hidup terasa mati
Apalagi penjara jaman perang
Masuk gemuk tinggal tulang
Karena kerja secara paksa
Tua muda turun ke sawah
Comments
Post a Comment