Panas nian kemarau ini
Rumput rumput pun merintih sedih
Lemah tak berdaya diterik sang surya
Bagaikan dalam neraka
Curah hujan yang dinanti nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Curah hujan yang dinanti nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Rumput rumput pun merintih sedih
Lemah tak berdaya diterik sang surya
Bagaikan dalam neraka
Curah hujan yang dinanti nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Curah hujan yang dinanti nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Mengapa mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi
Comments
Post a Comment