Skip to main content

Negeri Negeri - Marjinal

Lihatlah negeri kita
Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas
Samudera biru

Tapi rataplah negeri kita
Yang tinggal hanyalah cerita
Cerita dan cerita terus cerita
Cerita terus

Pengangguran menyebar luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniyaya

Bocah bocah kecil merintih
Melangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan

Inilah negeri kita
Alamnya gelap tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita
Derita terus

Sampai kapankah derita ini
Yang kaya darah dan airmata
Yang senantiasa mewarnai
Bumi Pertiwi

Pengangguran menyebar luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniyaya
Bocah bocah kecil merintih
Melangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan

Dinodai dikangkangi dikuasai dihabisi
Para penguasa rakus

Inilah negeri kita
Alamnya gelap tiada berbintang
Dari derita dan derita menderita
Derita terus

Sampai kapankah derita ini
Yang kaya darah dan airmata
Yang senantiasa mewarnai
Bumi Pertiwi

Pengangguran menyebar luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniyaya
Bocah bocah kecil merintih
Melangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan

Pengangguran menyebar luas
Kemiskinan merajalela
Pedagang kaki lima tergusur teraniyaya
Bocah bocah kecil merintih
Melangsungkan mimpi di jalanan
Buruh kerap dihadapi penderitaan

Dinodai dikangkangi dikuasai dihabisi
Para penguasa rakus

Comments

Popular posts from this blog

Kr. Telaga Biru - Tuti Trisedya

Waktu bulan mulai bercahya Pancarkan sinarnya Berkilauan air di telaga Telaga biru maya Di tengahnya bambu sejuta Menghijau warnanya Kemilau sinarnya di telaga Telaga biru maya Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci Diwaktu malam bulan purnama Terdengar nyanyian surga Bidadari yang bersuka riang Menghibur hati di telaga Di tengahnya rimba yang sunyi Telaga bidadari Bunga surga yang mengharumi Telaga biru suci

Dewi Purwati - Bangku Tua Jadi Saksi

  Bila ku duduk di sini Ku ingat belaian sayangmu Di sini di bangku ini Ada memory kau dan aku Saling lepas rindumu dan rinduku Saat kau kecup pipiku Serasa jantungku melayang Berdebar debar di dada Saat jemari tanganku Kau kecup dengan mesranya Aduh sepanas api yang biru Di sini di bangku tua ini Ku ingin seperti yang dulu Ada tawa ada candamu Ada pandangan mesramu Masihkah kau ingat ke sini Kau belai rambut dengan mesra Kau nyatakan cinta setia Sungguh indah penuh kenangan Masihkah kau ingat sayang Di bangku tua ini Yang masih ingatkah bangku tua ini Di sana kau belai rambutku Dan kau nyatakan cinta setia kepadaku  Seneng deh sampai sampai Ku bawa dalam mimpi Percaya nggak ? Di sini di bangku tua ini Ku ingin seperti yang dulu Ada tawa ada candamu Ada pandangan mesramu Masihkah kau ingat ke sini Kau belai rambut dengan mesra Kau nyatakan cinta setia Sungguh indah penuh kenangan Di sini di bangku tua ini Ku ingin seperti yang dulu Ada tawa ada candamu Ada pandangan...

Nandang Bronto - Safitri

Sok kapan biso kelakon Sliramu dadi sisihanku Wis suwe nggonku ngenteni Ning sliramu sajak ora ngerti Opo sliramu ra kroso Atiku lagi nandang bronto Aku nyuwun palilahmu Timbangono katresnanku iki Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Tak rewangi awak kuru Saben ndino mung nggagas sliramu Tak suwun rino lan wengi Mugo mugo ketekan sedyaku Opo pancen koyo ngene rasane Wong kang nandang bronto Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu Sedino ora ketemu Rumangsaku wis koyo sewindu